Bincang Bersama Ir. H. ZAHIR, M.AP (Ketua Bidang Pendidikan & Kebudayaan Apkasi | Bupati Batubara)
Meski separuh masa jabatannya fokus penanggulangan Pandemi Covid-19, Bupati Batubara tetap mampu memberikan kontribusi tebaik untuk Kabupaten Batubara. Salah satunya dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Bicara pendidikan dan pengembangan SDM dengan Ir. H. Zahir, M.AP., Bupati Batubara, memang tidak ada habisnya. Ide, pemikiran, dan gagasannya untuk pengembangan SDM selalu menarik dan komprehensif. Tidak heran bila Apkasi, organisasi para bupati se-Indonesia, mempercayakan Bupati yang lahir dari keluarga petani ini, ditempatkan di posisi Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, posisi strategis untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.
Baginya, pembangunan dan pemerataan kualitas SDM menjadi salah satu pondasi mengatasi ketimpangan antar daerah, antar wilayah dan antar pulau di Indonesia. Dalam berbagai kesempatan forum pendidikan di Jakarta, ia selalu menekankan pentingnya inovasi, kreativitas dan kerjasama untuk membangun SDM berkualitas. Pengalamannya di berbagai bidang usaha dan entitas bisnis, menjadi salah satu pelajaran berharga baginya.
Ketika ditemui di sela-sela acara Simposium Nasional Bidang Pendidikan yang dilaksanakan di Gedung Ditjen Kemendikbudristek Jakarta pada awal Agustus 2023 lalu, ia memaparkan bagaimana perjuangan, tantangan dan kendala yang dihadapi kepala daerah dalam pengembangan SDM, termasuk dari sisi pendidikan. Mulai dari fokus perhatian untuk penanganan dan penanggulangan pandemi Covid-19, hingga beberapa peraturan yang belum mendukung pemerintah daerah untuk bisa berkreasi secara leluasa dalam pengembangan dunia pendidikan.
Bupati kelahiran tahun 1969 ini mencontohkan dirinya ketika menyiapkan program inovatif dalam pengembangan dan pembangunan kualitas SDM di Kabupaten Batubara. Sebagai kabupaten yang tergolong strategis di Sumatera Utara, dikelilingi perusahaan besar, KEK Sei Mangkei, dan Port Hub Internasional Kuala Tanjung, ia ingin putra-putri Batubara tidak hanya bekerja di tataran tenaga kerja terbawah. Ia ingin, SDM lokal juga bisa bersaing di posisi-posisi strategis.
Sekolah Tinggi Industrial
Salah satu program pengembangan SDM yang dilakukan Bupati Batubara adalah pendirian Sekolah Tinggi Industri di Kabupaten Batubara. Sayangnya, program ini tidak berjalan sesuai harapan karena terkendala Covid-19. “Ya, Sekolah Tinggi ini memang sangat kami harapkan untuk membantu pemerintah daerah dalam pembangunan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan. Sekolah tinggi kerjasama Pemerintah Kabupaten Batubara dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) ini harus tertunda karena Covid-19,” kenangnya.
[Ir. Zahir | Bupati Batubara. Foto Humas Apkasi]
Program lainnya yang digalakkan Bupati Batubara untuk meningkatkan daya saing SDM lokal adalah mendorong lulusan SMA/SMK untuk memilih jurusan yang berhubungan dengan industri di universitas. “Wilayah Batubara dikeliling beberapa industri besar dan kemungkinan besar akan datang investasi dan industri baru seiring pengembangan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung. Saya berharap, kemampuan SDM lokal di bidang industri menjadi sangat terbuka lebar,” terangnya.
Selain itu, Bupati yang besar di salah satu desa di Kecamatan Limapuluh ini juga menghadapi persoalan penanggulangan Covid-19. Bahkan bila dihitung-hitung, selama menjabat bupati, praktis hanya satu setengah tahun waktu yang bisa maksimal digunakan untuk pembangunan berbagai bidang di Kabupaten Batubara. Ia pun secara ‘gentlemen’ mengakui, dirinya tidak bisa berbuat banyak untuk masyarakat Batubara di periode pertama ini.
“Sebenarnya tidak hanya pada sektor pendidikan dan pengembangan SDM. Saya harus jujur, hampir semua sektor dan program yang sudah kita siapkan belum maksimal. Coba kita banyangkan, dilantik Desember 2018. Anggaran tahun 2019 sudah disusun sejak tahun 2018. Artinya kami harus mengikuti dan menjalankan program lama. Baru pada tahun anggaran 2020 bisa masuk program kami. Eh, pertengahan tahun Covid merbak, sampai pertengahan tahun 2022, hampir dua setengah tahun. Artinya, kami menjalankan program bisa dikatakan hanya satu setengah tahun. Jadi wajar ada yang belum maksimal,” terang Bupati.
Padahal, menurut kader PDI Perjuangan ini, pembangunan SDM harus dilakukan secara holistik atau menyeluruh. Ia menjabarkan, kualitas SDM yang baik dihasilkan dari kualitas pendidikan yang baik, kesehatan dan gizi yang baik, lingkungan yang baik, pemahaman agama yang baik, termasuk peluang untuk mendapatkan pendidikan di universitas terbaik.
Beri Peluang Masuk Universitas Terbaik
Bupati menambahkan, intervensinya melalui berbagai program untuk peningkatan SDM menjadi sangat minimal karena harus berkutat begitu lama dengan masalaha Covid. Meski begitu, skala prioritas untuk pengembangan SDM di masa depan tetap menjadi perhatian Bupati. “Dua tahun terakhir, kami fokus menurunkan stunting. Alhamdulillah, bisa turun hampir 9 poin dan harapan saya akhir tahun sudah berada di angka 14 poin sesuai target nasional. Penanganan stunting ini juga harus dibekali program-program lain, sehingga potensi muncul kasus baru lagi tidak terjadi. Kami juga mulai revitalisasi sarana prasarana pendidikan, termasuk meningkatkan insentif guru sehingga lebih maksimal dalam prose belajar-mengajar,” paparnya.
Peluang pemberian beasiswa kepada putra-putri Batubara untuk melanjutkan pendidikan di universitas terbaik pun mulai dilirik Bupati. Salah satunya program hasil kerjasama Apkasi. “Program beasiswa kerjasama ini tentu akan saya maksimalkan untuk putra-putri Batubara. Saya kira tidak semua bisa mendapatkan peluang seperti ini. Inilah tentu menjadi perhatian saya. Bagaimana caranya agar putra-putri daerah ini mendapatkan peluang belajar di universitas terbaik? Jangan sampai universitas terbaik hanya untuk orang kota Jakarta dan pulau Jawa, sedangkan yang di daerah kuotanya terbatas. Trus, kapan daerah bisa bersaing?” tanya Bupati.
Untuk diketahui, Simposium Nasional Bidang Pendidikan yang diselenggarakan Apkasi memang secara khusus mendiskusikan bagaimana potensi putra-putri daerah mendapatkan beasiswa dari pemerintah, seperti LPDP dan beasiswa dari BUMN, untuk masuk di universitas terbaik di Indonesia. Bupati Batubara turut menjadi pembicara di acara ini dan menyoroti minimnya peluang putra-putri daerah masuk ke universitas terbaik seperti ITB, UI, UGM dan kampus terbaik lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyoroti kesulitan kepala daerah berinovasi di bidang pendidikan, termasuk memberikan peluang beasiswa kepada putra-putri berprestasi. Ia menjelaskan, ruang bagi pemerintah daerah untuk membantu dan meningkatkan pendidikan masyarakat melalui beasiswa sudah sangat kecil. Utamanya setelah diberlakukan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 212 Tahun 2022.
“Saya kira semua kepala daerah dan pemerintah daerah bisa merasakan dampak dari PMK ini, dana DAU kini terasa seperti DAK. Dengan sistem klaster, filtrasi, kita jadi sulit berinovasi. Termasuk mandatory spending yang menurut saya perhitungannya masih kurang tepat. Ini tentu harus menjadi perjuangkan kita. Nah, peluang beasiswa kerjasama seperti ini tentu menjadi angin segar bagi pemerintah daerah,” tegasnya.
Tingkatkan Kualitas Sdm Umkm
Sisi lain yang perlu menjadi perhatian menurut Bupati Batubara adalah kesejahteraan. Ya, kesejahteraan juga berperan besar dalam menghasilkan SDM berkualitas. “Sebagai pemerintah daerah, tentu tidak bisa hanya sektor pendidikannya saja kita benahi untuk menghasilkan SDM berkualitas, komponen dasar dan indikator lainnya juga harus diperbaiki. Mulai dari kesehatan, kesejahteraan, hingga pemenuhan sarana prasarana pendukung lainnya, jadi harus komprehenif,” tegas Bupati.
Ia pun menggambarkan bagaimana pengembangan SDM dilakukan juga ditingkat UMKM untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan. “Selama ini UMKM tidak menganggap penting soal pemasaran, produk higienis, packaging dan e-commerce. Kapasitas dan kemampuan UMKM kita tingkatkan melalui pendirian rumah produksi dan rumah kemasan, sehingga selain efisien, peluang UMKM mendapatkan pasar juga jadi lebih terbuka,” jelasnya.
Bagi Bupati Batubara, UMKM di wilayahnya memiliki peran besar dalam mendongkrak perekonomian masyarakat dan daerah. “Dalam waktu dekat jalan tol akan dioperasikan. Tentu ini peluang juga untuk UMKM. Saya juga mewajibkan setiap minimarket menyediakan stand untuk UMKM lokal. Kita juga dikelilingi industri, jadi saya kira UMKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat dan daerah. Inilah yang terus kita perhatikan,” akhir Bupati. (*)